0 - 9 | A | B | C | D | E | F | G | H | I | J | K | L | M | N | O | P | Q | R | S | T | U | V | W | X | Y | Z

Biography God Bless

Nama group band GOD BLESS tidak terlepas dari nama Ahmad Albar dan Donny Fattah Gejola. Lantaran kedua musisi inilah pendiri group band rock legendaris ini bisa eksis sampai saat ini. Ketika Iyek kembali ke Tanah Air setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan membentuk band sendiri yang lebih serius. Bersama Ludwig Le Mans, gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu mengajak Fuad Hassan (dram), Donny Fattah (bas) dan Deddy Dores (kibor) untuk membentuk band. Tahun 1972, formasi ini lalu mengikuti pentas musik "Summer '28", semacam pentas 'Woodstock' ala Indonesia di Ragunan, Jakarta, yang diikuti berbagai grup band dari Indonesia, Malaysia dan Filipina. Tapi tak lama setelah itu, Deddy keluar dan digantikan oleh Jockie Soerjoprajogo.

“Awalnya God Bless dibentuk sebagai band panggung, bukan rekaman,” jelas Iyek, panggilan akrab Achmad Albar, komandan sekaligus vokalis God Bless ini. Di awal terbentuknya, grup band ini pertama kali manggung unjuk kebolehan di acara Summer ’28 – Ragunan (1972), dengan formasi Achmad Albar (vokal), Donny Fattah (bas), Ludwig Lemans (gitar), Fuad Hasan (dram) dan Deddy Dores (kibor). Di susul penampilan berikutnya pada awal tahun ’73, dengan nama God Bless, mereka beraksi di Taman Ismail Marzuki (TIM) – Jakarta, kali ini posisi kibor dipegang Jockie Soeryoprayogo menggantikan Deddy Dores. Penampilan Achmad Albar Cs ini mendapat sambutan hangat penonton.

Mulailah kiprah God Bless sebagai band panggung mendapat tempat di hati penggemar rock di tanah air. Dan nama God Bless terus berkibar sebagai band rock papan atas yang tidak tersaingi. Dalam aksi panggungnya band hard rock ini masih membawakan lagu-lagu grup luar, seperti Deep Purple, Grand Funk Railroad, ELP, King Ping Me, dan James Gang. Tahun 1975, God Bless merilis debut album yang juga bertitel God Bless, dibawah bendera Pramaqua, dengan hits-nya Huma di Atas Bukit,dan She Pass Away. Ketika supergrup dunia Deep Purple manggung di Indonesia (1975), grup ini mendapat kehormatan jadi band pembukanya. Sepanjang perjalanan karirnya, grup rock legendaris ini mengalami tak kurang dari 15 kali ganti formasi. Sejumlah musisi yang pernah nyangkut di sini, antara lain Soman Lubis (alm), Deddy Stanzah (alm), Rudi Gagola, Abadi Soesman, Dodo Zakaria, Oding, Debby, Keenan Nasution.

Selain itu ada kejadian dramatis yang nggak bisa dilupain, yaitu ketika bulan Juni 1974, penggebuk drum berbakat Fuad Hasan dan Soman Lubis (keyboard) mengalami kecelakaan lalu lintas di Tugu Pancoran, Jakarta Selatan. God Bless pun melalui masa berkabung. Mereka bahkan sempat tampil di TIM dengan tema mengenang seratus hari Fuad Hasan dan Soman Lubis dengan atraksi mengusung peti mati diatas panggung.

Memasuki Era 80-an:
Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Di album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit dan membutuhkan skill tinggi dalam memainkannya.
Dua tahun setelah album Cermin dirilis, lagi-lagi God Bles kehilangan anggotanya, Abadi Soesman mengundurkan diri.

God Bless sendiri lantas vakum selama beberapa tahun. Tahun 1988, God Bless menggebrak lagi lewat album Semut Hitam yang kembali menghadirkan permainan kibor Jockie. Di album ini, lagi-lagi konsep musik God Bless berubah. Dari yang tadinya lebih bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal. Sialnya setelah album Semut Hitam keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian digantikan oleh gitaris muda berbakat, Eet Sjachranie. Ian Antono sendiri, setelah keluar dari God Bless terhitung sukses merintis karir solo sebagai pencipta lagu, aranjer dan produser.Saat ditinggal Ian, God Bless menghasilkan album Raksasa, dan merilis album The Story Of God Bless.

Setelah melewati masa vakum yang cukup panjang, tahun 1997, para personel God Bless, termasuk Eet dan Ian Antono kembali berkumpul. 'Workshop' yang mereka gelar di kawasan Puncak, menghasilkan sebuah album berjudul Apa Khabar. Namun reuni ini tidak berlangsung lama karena Eet secara resmi mengundurkan diri dari formasi God Bless dan konsentrasi untuk bandnya sendiri, Edane yang sejak tahun 1992 sudah merilis album perdananya, The Beast.

Pada 1997, Ian Antono kembali memperkuat God Bless. Kerja bareng mereka kali ini menghasilkan album Apa Kabar?. Di album ini God Bless menggunakan duo gitar, Ian Antono dan Eet Syahranie.Usai menggelar konser God Bless Tur Kembali ’97, dalam rangka promo tur album Apa Kabar?, grup ini praktis vakum dari kegiatan panggung.Sejak nama God Bless ini dikibarkan tahun 1972 hingga kini, atau setidaknya sudah lebih dari tiga dekade berkiprah di panggung musik, ternyata grup rock legendaris yang hingga kini masih eksis cuma punya koleksi lima album, yaitu God Bless (1975), Cermin (1980), Semut Hitam (1988), Raksasa (1989), dan Apa Khabar?(1997), dan sebuah album yang diaransemen ulang, The Story of God Bless (1990).

Baru mulai tahun 2002, mereka bangkit kembali, dan sempat manggung di kafe dan sejumlah event, seperti Asian Rock di Ancol – Jakarta (2003), dan di Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tapi sayang, kebangkitannya kembali God Bless ditandai dengan cabutnya Jockie S dan Teddy Sujaya. “God Bless sekarang tinggal kita bertiga, saya, Donny dan Ian” ungkap Iyek. Untuk mengisi kekosongan, dirangkullah Abadi Soesman, Iwang dan Inang Norsaid. Karena kesibukan di luar God Bless, kakak-beradik ini mengundurkan diri. Posisi Inang digantikan Yaya Moektio. “Untuk di panggung kita pakai additional,” tambah Iyek.